Friday, October 17, 2008

Everybody's Changing

Ya, dalam waktu singkat, dalam hitungan liburan lebaran, banyak hal yang berubah. Setidaknya berubah menurut paradigma dan cara berpikir saya. Dalam hal ini yang saya maksud adalah lingkungan saya, bukan dari diri saya sendiri.

Jadi, bukan saya yang mencoba meninggalkan zona nyaman, justru zona nyaman itu yang menjauh dari saya. Atau, mungkin kalau dilihat dari sudut pandang mereka, saya termasuk ke dalam zona nyaman yang dipandang perlu untuk ditinggalkan sejenak, agar mereka bisa berkembang lebih. Menuju zona cari pengalaman.

Ya, ada zona aman, zona nyaman, dan zona cari pengalaman di lingkungan kita, kata teman saya. Zona aman, ketika kita hanya mencoba mencari "jalan selamat". Sembunyi dan menghindar dari berbagai persoalan hidup. Sebisa mungkin menjauh dari yang namanya kesulitan. Tahu yang namanya hewan undur-undur? Nah, mungkin mereka yang selalu mencari zona aman seperti binatang satu ini. Merasa terus berjalan, tapi ternyata ia sedang mundur!

Zona nyaman, lingkungan yang membuat kita statis. Nyaman tapi diam di tempat.

Zona cari pengalaman. Semuanya memang mungkin akan terasa sulit ketika kita mulai memasuki lingkungan seperti ini. Lingkungan yang sama sekali baru. Belajar survive dalam menghadapi tantangan. Dan saat semuanya berjalan seperti keinginan kita, zona ini cenderung akan berubah jadi zona nyaman. Ketika terlalu nikmat dengan zona nyaman, sadar maupun tidak, kita cenderung kembali menjadi undur-undur!

Ada saat dimana kita yang mencoba memilih takdir kita, dan tercapai. Ada saat dimana kita mencoba memilih takdir kita, namun justru disaat yang sama, takdir yang lain yang menghampiri kita. Ada saat dimana sebuah takdir memilih kita, tapi kita terus saja mengingkari. Ada pula saat dimana takdir yang memilih kita, dan kita menyambutnya.

Saya memakluminya. Hukum Gossen memang berlaku dalam hal ini. Seseorang akan mencapai sebuah titik kepuasan tertentu dalam setiap hal.
  • Masih belum punya semangat menulis lagi...
  • Three! Days-Heart-Madness to forever itu ternyata sungguh membuat saya lelah. Tapi menyenangkan, kembali ke kota yang parkirnya masih 500 perak di semua tempat, kecuali alun-alunnya. Kota yang membuat saya kangen lagi sama bau ketumbar yang menyengat dari mendoan buatan ibu. Kota yang membuat saya harus menyiapkan diri untuk sebuah sidang. Hufh...
  • Masih diunduh dari blog di intranet kantor.
  • Mohon maaf lahir dan batin (Masih musim kan tanggal segini minta maaf buat sungkeman lebaran?)