Wednesday, May 13, 2009

Menghujat

Kita hidup dalam paradoks yang selalu dibesar-besarkan secara hiperbolis oleh penyair-penyair laknat itu. Dalam kumparan labirin metafora. Dan para iblis-iblis sastra itu tentu lebih memilih memersonifikasikan hidupnya daripada menjalaninya dalam nyata.

Menipu pikiran dengan alegori-alegori yang tak pernah kita mengerti. Bukankah rencana yang baik itu selalu menyiapkan rencana dalam rencana bukan?

Tukang-tukang sihir dengan kalimat-kalimatnya yang sepertinya tak pernah habis itu pun selalu sok kuasa. Mentang-mentang mereka bisa -kalau boleh sedikit bersarkasme- meminjam sifat Tuhan barang sekejap di sekelumit cerita-ceritanya. Menipu pembaca dengan semua omong kosong sinismenya, dan baru memberi penjelasan denotatif di akhir kisahnya.

*Atau Tuhan juga memang sebenarnya seperti itu?*

Tidakkah yang benar itu harus kita inderakan?
Toh indera yang kita miliki tak selalu benar, bukan?

Or should I change my subject?

*Benarkah ada kebenaran yang benar-benar memang benar?*

25 comments:

omiyan said...

inilah sebuah tanda jika dunia akan segera berakhir dimana orang akan berteriak dan mengatakan diri benar padahal merekalah pembuat onar itu sendiri...

atau jangan-jangan saya bagian dari mereka ?

bocahcilik said...

hohoho...
iya om. menentang konspirasi tapi dengan jenis konpirasi yang sama. ujung2nya si penghujat itu pantas juga untuk dihujat...

Fariskhi said...

Wah.. wah.. bahasanya ketinggian..

bocahcilik said...

wah, ketinggian gimana om?
hihihi...salam kenal.

d.e.e.n.a.r said...

kunjungan balik....

sory ga nemu shoutbox sih...jadi nulis disini yah...

btw...
dalem bgt postingannya...

kris said...

yang ada sekarang adalah pembenaran dari mereka, bukan kebenaran yang hakiki...

bocahcilik said...

# dee_n@r : makasih kunjungan baliknya, sering2 ya..

# kris : qeqeqe, why so serious mas?

Unknown said...

wah, ada iblis sastra ya? baru tahu.

suwung said...

*Atau Tuhan juga memang sebenarnya seperti itu?*


tuhan itu seperti yang kau sangkakan

soewoeng plasu said...

lagi menghujat ya?

soyossoewoeng said...

weh ngak baik tuh anda sendiri juga menhujat sdsang penghujat

nulis cerpen said...

weh bingung aku
takut aku

bocahcilik said...

hohoho....dikunjungi sama mas SEOwung...blogger terkenal dengan kepribadian ganda.
terima kasih...iya mas, menghujat para penulis cerita2 ajaib nan menarik yang suka membuat saya penasaran sama cerita2nya.

deenar : saya kunjungi balik deh. sekalian diperiksain ya, check up.

BRInet : muridnya pak SEOwung?

Anonymous said...

Bahkan sekarang ini semua sudah merasa menjadi Tuhan...

Ironis...

Aya said...

wah, terima kasih sudah berkunjung...^_^

yup, ironis memang...

bocahcilik said...

# itempoeti : hohoho, banyak yang lancang "meminjam" sifat Tuhan memang. mungkin.

# aya : makasih juga sudah berkunjung, salam kenal...

Anonymous said...

wah..postingannya keren. bahasanya sastra begete..rada gak afham.hehe.. thanks for comment diblogku ya. sering2 berkunjung..insyAllah byk postingan bermanfaat.

bocahcilik said...

makasih juga sudah berkunjung...
salam kenal

Anonymous said...

Dalam sastra penyair seolah menjadi tuhan, menciptakan dunianya untuk disajikan. Kadang pula mereka menjadi angkuh seperti iblis... Secara sadar maupun tidak...

Unknown said...

wes diuplod kene ta? Telat mlebu kene aku. Koe kenal iblis sastra, aku kenalno cah..

bocahcilik™ said...

# mas abu : iya mas. bahkan menghidupkan dan mematikan para karakternya pun bisa..

# kambing : dudut...kowe salah satu iblis sastra yang kumaksud!

Anonymous said...

saya berlangganan ya, salam kenal
:-)

HoLyDee said...

ndak setuju dengan kalimat :
Tidakkah yang benar itu harus kita inderakan?

ndak semua bisa kita inderakan to, kalo berusaha mencapai pemahaman setingkat Tuhan ndak cukup pake otak kita yang kerdil...

mebbe, notthe subject but our point of view that need some changes..

saat berikrar ttg siapa Tuhan kita, berarti kita seharusnya juga percaya bahwa Dialah yang sebenar benarnya kebenaran.. or mebbe, its our faith yang perlu ditinjau ulang ..

[kunjungan balik]
nice post, bro :)

fraders said...

kebenaran yang benar-benar benar ??


memang adanya ya kebenaran yang salah...

dipolapa said...

kata2nya mike, bolak bin balik
susah dimengerti tapi mudah diartikan
hmmmmm........

Post a Comment