Wednesday, August 19, 2009

Selisik Hati

Menyelisik hatimu.
Adalah aku di sana.
Di ujung sepi, berpendar senoktah.
Dalam resah, dalam ragu.
Bilakah kamu memijar, tanyamu.

Menyelisik hatiku.
Adalah kamu di sana.
Di pusat hati, terangkai mimpi.
Dalam rindu, dalam bisu.
Bolehkah kamu kuandaikan, benakku.

Dalam temaram hatiku, hatimu.
Untuk diam, yang diam-diam kau idam-idamkan puisinya.

5 comments:

Anonymous said...

Adalah karunia-Nya
pertemukan kembali duan insan
dari iradat-Nya
pertautkan selisik hati dalam cinta

mel said...

ga bs berpuisi ria neh bro'.......
jadi inget WS Rendra

HoLyDee said...

untuk diamnya pikiran yang sangat kuidam idamkan -jiahhh-

kudu sianu tapi ono le mubeng mubeng nang sirahku

Unknown said...

lam kenal. tks dah mampir.

millati_bae said...

Hmm.. Nice poem.. Buat sapa ya?

Post a Comment